Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Senin, 22 Desember 2008

Surat Untukmu...

Assalamu’alaikum Wr. Wb


Dear Pujaan Hatiku yang Dirahmati Allah


Seiring dengan hilangnya senja diantara hamparan padang impian yang terbentang tak berjarak, hanya dibatasi oleh kedipan mata ketika ingin terlelap. Aku tetap memikirkan keberadaanmu dan semua tentangmu, entah mengapa diri ini begitu merindukanmu… 


Seperti biasa, hari ini aku akhiri lagi rutinitas yang amat melelahkan. Aku selalu berdoa memohon kepada Allah, semoga semua ini akan makin menguatkanku untuk tetap menunggumu, pangeranku yang kini sedang berpetualang diatas guratan takdirku. Entah kapan Dia akan mengirimmu untuk menjemputku dan mengijinkanku untuk jatuh cinta kepadamu, saat ini aku hanya berjalan menapaki garis-garis nasib yang kini membekas menjadi kerutan di dahi.


Oh iya, bagaimana kabarmu malam ini Mas? Semoga rembulan diluar sana bisa menyaksikan kita yang saling merindu. Malam ini ketika aku pandangi dia, pasti Mas juga sedang menatap lekat Sang Ratu Malam. Percayalah Sayang, disisiku kini hanya ada segenggam harapan tentangmu yang selalu akan ku pegang dan tak akan pernah kulepas.


Mmm… Apakah selama ini ada yang mencoba menggodamu? Pasti ada, syetan tak akan pernah membiarkan seorang mukmin berjalan sendirian. Keadaanku disini pun juga sama, tapi aku akan tetap berusaha menjaga kesucian hati ini hanya untukmu seorang, Cintaku. Semoga Kanda tidak merasa cemburu karena memang belum waktunya. 


Entah sampai kapan aku harus menunggu. Aku hanya bisa meyakini satu hal, bahwa nurani tidak akan pernah berdusta. Aku yang disini dan dirimu yang sedang berjuang disana, pasti menginginkan pertemuan kita nanti hanya Dia yang mengatur. Tidak akan ada orang ketiga atau keempat dan seterusnya. Hanya ada Dia diantara kita, karena segala macam hubungan akan berakhir kecuali hubungan karena Dia.


Sekali lagi, aku percaya kepada Allah bahwa Dia hanya akan mengirimkanmu untukku. Dan aku yakin betul, pada saatnya nanti dirimu akan menjemputku dengan segenap cinta dan rindu yang selama ini kau simpan. Aku akan terus menunggu saat itu, saat yang paling membahagiakan ketika kita disatukan olehNya dalam sebuah bingkai yang dihalalkan dan diridhoiNya. Pernikahan…


InsyaAllah, Allahuma Amin…

Kekasih Hatimu


Wassalam

2 komentar:

Ary Wibowo mengatakan...

Ya Allah, jangan biarkan sahabatku ini menjadi gila karena menunggu. Cepatlah pertemukan ia dengan pasangan yg Engkau gariskan dalam buku kehidupanMu

Anonim mengatakan...

aminn...